平成23年8月20日土曜日

Manusia dan Hewan

Tidak salah jika saya katakan manusia itu sebenarnya belajar dari para hewan. Tuhan pun seolah-olah sepakat akan hal itu. Seperti dalam firman-Nya di Surah An-Nahl,manusia itu seharusnya belajar dari makhluk lain yang biasanya kita panggil dengan sebutan hewan. Bagaimana tidak,hewan itu layaknya sebuah buku yang sangat tebal yang dipelajari oleh kita. Sebagai beberapa contoh: lebah mengajarkan kita tentang tanggung jawab terhadap tugas dan saling melindungi satu sama lain,semut memperlihatkan kepada kita bagaimana cara bergotong royong dan saling membantu,anak2 bebek pun tak luput menjadi guru kita dalam hal kesabaran mengantri,kesetiaan yang diajarkan Owa Jawa kepada pasangan hidup,rasa solidaritas yang ada pada gajah,serta betapa istiqomahnya ikan pari manta yg membuka mulutnya dalam mencari plankton tanpa lelah. Itu semua adalah sebagian kecil hal-hal yang diajarkan mereka pada kita. Bukan hanya kebaikan saja yang mereka ajarkan,namun ternyata manusia telah menirukan hal2 jelek yang ada pada hewan. Kita tengok saja: Ada hewan bernama panda yg memaksa merubah dirinya menjadi herbivora dimana sebenarnya mereka itu adalah karnivora. Sama seperti manusia jaman sekarang yg tdk mengindahkan kodrat yg telah ditentukan Sang Maha Kuasa terhadapnya. Kemudian ada Singa jantan yang sangat angkuh dan egois dgn memakan makanan'y sendiri tanpa membagi dgn yg lain padahal dengan susah payah singa betina memburu makanan tersebut. Serta,tatapan licik burung kondor dalam memperhatikan dan menunggu calon mangsanya menjadi bangkai. Lalu yang jadi pertanyaannya sekarang adalah mengapa kejahatan lebih banyak dilakukan oleh manusia? Jawabannya sangat sederhana,mungkin karena bibit-bibit kejahatan sudah lebih dulu ada dan menyapa kehidupan manusia. Bibit itu muncul dari hewan-hewan purba bernama dinosaurus. Misalkan seperti Tyranosaurus Rex yang mengajarkan manusia prasejarah menjadi bringas dan jahat dan diturunkan kepada anak cucunya sampai saat ini. Itulah sebabnya,mengapa kejahatan lebih banyak muncul ketimbang kebaikan. Karena kebaikan terlambat menaburi benihnya di dunia tempat manusia sekarang ini berada. Inilah kita,bukan merupakan hasil evolusi melainkan produk imitasi.

0 件のコメント:

コメントを投稿